Orang yang berintegritas tinggi di perusahaan bisa saja tidak terlihat menonjol, terutama jika mereka memilih untuk tidak terlibat dalam politik kantor. Hal ini karena politik kantor seringkali melibatkan manuver, intrik, dan usaha untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok, yang mungkin tidak sesuai dengan prinsip integritas seperti kejujuran, transparansi, dan keadilan. Integritas dalam konteks pekerjaan berarti bertindak jujur, adil, dan konsisten, serta memegang teguh nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan. Politik kantor, di sisi lain, seringkali melibatkan perilaku yang berorientasi pada kekuasaan, persaingan, dan manipulasi untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompok, yang bisa bertentangan dengan integritas. Dalam praktiknya sering orang-orang yang berintegritas dalam suatu perusahaan menjadi korban akibat praktik politik kantor secara negatif. Orang-orang yang melakukan politik kantor pada akhirnya akan berdampak merugikan orang lain dan perusahaan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal ini agar tidak terjadi maka perlu diketahui bagaimana cara-cara politik kantor dilakukan secara real di dalam suatu perusahaan.